Dampak Implementasi 4.0 Dalam Berbagai Bidang - Universitas Budi Luhur
Revolusi industri 4.0 sedang terjadi diberbagai
belahan dunia. Di era ini, sebagian pekerjaan bisa dilakukan dengan menggunakan
alat-alat berbasis teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
mendorong perubahan dunia industri. Seperti saat revolusi industri pertama yang
terjadi sekitar 1750-1850 terjadi perubahan secara besar-besaran diberbagai
bidang. Mulai dari bidang pertanian,
manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi.
Pada awalnya, semua aktivitas di dunia kerja masih
menggunakan tenaga manusia. Dengan adanya revolusi industri, tenaga manusia pun
dikurangi dan lebih banyak menggunakan teknologi. Tentunya revolusi industri
bukanlah sebuah ancaman bagi para pekerja, tetapi ini adalah sebuah pembaruan
sistem kerja yang lebih baik.
Industri 4.0 bukan hanya merevolusi proses
manufaktur, tetapi juga berdampak kuat pada model globalisasi, dengan mengubah
tenaga kerja dan meningkatkan kemudahan akses ke layanan.
Berikut Beberapa Dampak dari Implementasi
Industri 4.0 :
·
Globalisasi : dengan
meningkatnya perdagangan dan komunikasi, semakin banyak perusahaan memperluas
jangkauan mereka di darat dan laut. Bahkan, rantai suplai manufaktur modern
berpusat di sekitar globalisasi. Setiap hari, barang-barang dipindahkan ke
seluruh dunia pada jalur pelayaran, ekspedisi kargo dan melalui udara. Kegiatan
bisnis, termasuk outsourcing logistik, manajemen fasilitas, layanan profesional
dan pemeliharaan, semua bisa menjadi proses internasional.
·
Mengaburkan Batasan : Di awal
Industri 4.0, perusahaan menggunakan rantai pasokan dan jaringan data yang
lebih kompleks di seluruh dunia dalam operasi mereka. Konektivitas fisik sedang
diganti dengan peningkatan jumlah tautan digital – banyak yang disimpan di
cloud. Kolaborasi internasional yang lebih besar lebih dimungkinkan daripada
sebelumnya. Menggunakan perangkat lunak berbasis cloud, setiap anggota staf di
lokasi geografis dapat berkontribusi untuk desain. Fungsi ini semakin banyak
ditawarkan dalam perangkat lunak CAD (Computer Aided Design), membuat desain
proses yang lebih kolaboratif. Namun, globalisasi tidak hanya memperbaiki
proses desain. Bisnis bisa mendapatkan hasil maksimal dari talent pool mereka
atau jaringan pemasok internasional menggunakan konektivitas digital, karena
keahlian dapat ditawarkan dari jarak jauh dan secara real-time.
·
Kompetisi internasional : Peningkatan
konektivitas berarti perusahaan kini harus kompetitif dalam skala global dan
tidak dapat mengandalkan lokasi fisik mereka untuk memenangkan bisnis. Ini
berarti bahwa perusahaan harus fokus pada memenuhi tuntutan konsumen yang
selalu berubah. Menjaga produksi dan produksi yang fleksibel dan menggabungkan
teknologi otomatis dapat mengurangi waktu produksi dan memungkinkan perusahaan
untuk merespon lebih cepat, meningkatkan keunggulan kompetitif.